Duka Cita ~ 70

1365 Kata

“Hei, hei, hei!” Baru saja masuk ke ruang keluarga, pandangan Arya langsung disambut oleh balita yang masih oleng ketika berjalan. Arya segera berlari menghampiri, lalu mengangkat sang keponakan perempuannya yang sudah berusia satu tahun ke gendongan. “Panggil Om dulu! Om Arya!” Balita tersebut menggeleng, dan menggeliat minta kembali diturunkan. “Turunin, Ar,” pinta Gemi yang tengah duduk di karpet bersama Chandie. Putri sambungnya itu baru saja sampai pagi ini dengan penerbangan pertama, dan langsung meluncur ke kediaman Arkatama. Sementara sang suami, langsung pergi ke kantor cabang, karena ada pertemuan yang akan dilakukan pagi ini dengan segera. “Emoh,” tolak Arya lalu memberi ciuman bertubi-tubi, di wajah cantik yang selalu membuatnya gemas. “Arya turunin!” hardik Chandie sudah m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN