Duka Cita ~ 59

1227 Kata

“Cita, bisa nggak, nggak usah cemberut mukanya?” Sejak memasuki restoran, Cita terus saja menekuk wajah. Menunduk diam, dan tidak menoleh ke mana pun. Arya jadi merasa tidak enak hati, dan serba salah dengan sikap gadis itu. Cita mengangkat wajah. Menatap Arya yang berada di sebelahnya. Akhirnya, Cita pergi ke luar rumah dan sudah berada di sebuah restoran bersama Arya. Untuk pertama kalinya setelah kecelakaan itu, Cita berada di tempat umum selain rumah sakit. Ia terpaksa menuruti Arya, daripada pria itu mengoceh terus di sebelahnya tanpa henti. Semua terasa asing, karena banyak hal yang tidak bisa lagi Cita lakukan. Tidak seperti dahulu kala, saat dirinya bisa berjalan bebas dan mencari spot foto yang bisa digunakan untuk mengabadikan di ponselnya. “Mas, aku malu. Mas Arya nggak sada

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN