Thevy menatap layar laptopnya dengan tatapan tidak minat. Mendadak saja otaknya menjadi buntu, tidak bis diajak untuk berpikir. Dan tentu saja ini ada hubungannya dengan kejadian siang tadi ketika Mada hendak membahas sesuatu tentang mereka. Mungkin memang seharusnya Thevy menghindari Mada dengan cara apa pun. Thevy jadi menyesal menerima tawaran pekerjaan untuk menulis satu novel di penerbit tempat Mada bekerja. Ponsel Thevy yang berada di atas meja bergetar. Segera Thevy mengambil ponselnya itu dan mengecek pesan instan yang baru saja masuk. Lo di kost? -David- Tanpa menunggu lama Thevy mengetikkan balasan untuk David. Thevy : Iya gue di kost. Kenapa, Dave? David : Gue boleh mampir? Ada titipan dari Denisa buat lo. Thevy : Titipan apa? David : Nanti lo juga tahu. Gue ke sana s