99:YANG-UTAMA

1717 Kata

Lia berdiri dari duduknya, menyerahkan Heidi yang sedari tadi ia rengkuh ke gendongan Deni. Ia lalu mendekati Badrun, berdiri diam di belakang pria itu. Orang bilang, jika ada makhluk halus di belakang kita, atau bahaya yang mendekat, bulu kuduk akan meremang dan tengkuk akan terasa dingin. Sungguh, itulah yang dirasakan oleh Badrun. Perlahan ia menoleh, lalu mendongak, beradu tatap dengan Lia yang tengah menyeringai. Suara dengusan yang kompak menyapa pendengaran Badrun. Apakah itu dari semua orang di ruangan tersebut? Lia memutar bola mata, memajukan bibir bawahnya, meniupkan udara higga poni tirai ala Korean look-nya terangkat. Setelahnya menyusul dengusan, bunyi kretek-kretek dari leher yang dipatahkan ke kiri dan ke kanan. Herannya, Badrun tak berani berpaling. Padahal jakunny

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN