Keenan masih sadar saat mobil yang kendarainya pada akhirnya berhenti karena menabrak sebuah pohon. Beruntung kaca mobil tidak pecah dan membuat bagian tubuhnya terluka. “Kepalaku rasanya pusing sekali.” Keenan lalu coba menyandarkan tubuhnya ke kursi sembari memegang kepalanya yang terasa berdenyut. Saat ia menatap jemarinya cemaranya itu kini berwarna merah. “Apakah ini darahku?” Ia baru menyadari jika kepalanya bagian kiri terasa perih dan menetes cairan berwarna merah pekat, saat ia kembali menyentuhnya. “Sial! Kenapa sekarang pandanganku terasa gelap?” Keenan mencoba untuk tetap tersadar sembari melepas seat belt yang masih mengikat tubuhnya. Sebelum melepas dia membuka kunci mobil dulu untuk mempermudahkannya saat keluar. Belum sempat ia melepas seat belt, kesadarannya ki

