BAB 31

1694 Kata

Bima memandang bangunan rumah bertingkat dua. Rumah mewah inilah menjadi tujuan awalnya. Bima membayar taxi sesuai argo. Ia melangkahkan kaki, masuk ke dalam rumah yang sengaja tidak di kunci oleh sang pemilik rumah. Ia melihat security yang menjaga di dekat pagar tersenyum ke arahnya. Sepertinya laki-laki itu tahu bahwa dirinyalah orang yang dinantikan di rumah ini. Bima melangkah menuju pintu utama. Ia menarik nafas dan lalu menekan bell di dekat daun pintu. Tidak butuh waktu lama pintu itu lalu terbuka. Ia memandang laki-laki separuh baya itu tepat di hadapannya. Laki-laki itu tersenyum dan lalu memeluk tubuhnya. Pelukkan itu melonggar, "Bagaimana kabarmu Bima?," tanya pak Roby. "Baik pak, bapak gimana kabarnya?," tanya Bima. "Baik juga, masuklah," Pak Roby dan Bima melangkah masuk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN