Garran menemui Gianni yang sudah terlebih dulu ada di meja makan. Wanita itu masih mengenakan pakaian tidur saat Garran sudah sangat siap dengan setelan kantor. “Nggak kuliah?” tanyanya basa-basi. “Nggak,” Gianni menoleh ke arah Garran, menghentikan gerakannya mengoleskan selai coklat di atas roti. “Kemarin Kak Anggi menghubungiku, hari ini aku diajak fitting bareng, untuk gaun bridesmaid nanti di acara pernikahannya.” “Oh, iya. Tanggal mereka menikah sudah dekat,” “Kenapa kamu nggak bilang apa-apa, Om?! Padahal kak Anggi bilang ngasih tau udah dari bulan kemarin, tapi kamu nggak ada sedikitpun omongan sama aku. Akhirnya aku kebagian jatah terakhir dengan model gaun seadanya, nggak ada pilihan karena waktunya sudah sangat mepet.” “Aku pikir kamu nggak terlalu tertarik dengan hal-

