Bhaskara menghela napas panjang, mendengar celetukan istrinya yang seolah masih mengungkit status pernikahan mereka. Matanya tetap fokus ke jalan, tapi genggamannya di tangan Diajeng sedikit mengerat. "Emang cinta? Bukan status kah?" suara Diajeng terdengar santai, tapi nadanya mengandung sindiran yang cukup menusuk. Bhaskara mendengus kecil, lalu melirik istrinya sekilas. "Kok dibahas lagi, sih?" tanyanya, jelas terdengar kesal. Diajeng mengangkat bahu, lalu menyandarkan kepalanya ke jendela. "Ya habis, dulu ngomongnya gitu. Sekarang sok romantis, sok cemburu. Jadi aku bingung, Mas." Bhaskara merapatkan rahangnya. "Aku udah bilang kalau aku salah, kalau aku nyesel. Harus diulang berapa kali biar kamu percaya, Sayang?" Diajeng mendengus pelan. "Nggak usah diulang, nggak janji juga aku

