Mobil hitam keluaran Eropa itu melaju membelah jalanan malam Surabaya. Bhaskara duduk di belakang kemudi setelah sebelumnya menggantikan posisi Maven, yang kini duduk di sampingnya dengan ekspresi gelap dan seringai yang tak lepas dari wajahnya. Bara sudah lebih dulu berada di markas, mengirimkan pesan pendek kepada kedua kakaknya: > [20:46 - BARA] Bang, markas kita diserang. Dua anak kita kena luka tembak ringan. Tapi target masih aman. Gue udah kunci area. Siapapun yang main api malam ini, bakal gue bakar hidup-hidup. Bhaskara mengeratkan genggaman pada setir. Rahangnya mengeras, dan tatapan matanya memantul dari kaca depan seperti bara api yang menyala. "Gue udah bilang, jangan biarkan satu celah pun terbuka. Tapi kita kecolongan," gumamnya dingin. "Tapi setidaknya ini ngasih

