William panik. Dia meninggalkan para kliennya di tengah rapat yang belum selesai. Ia segera menuju rumah sakit tempat Thania dirawat. Beberapa polisi dan orang kepercayaan William termasuk Yeni sudah berada di sana. “Selamat malam, Pak Anderson.” Seorang petugas kepolisian berpangkat bripka menjabat tangan William. “Pak Rian, selamat malam. Apa yang sudah terjadi sebenarnya pada istri saya?” “Berdasarkan keterangan Bu Yeni dan Pak Anwar, mereka diserang beberapa orang yang mengendarai motor. Ada tiga kendaraan bermotor yang menyerang mereka. Penyerangnya berjumlah lima orang,” papar Bripka Rian. “Pak William, apakah saat ini Anda sedang bermasalah dengan seseorang?” “Tidak ada. Mm, maksudku tidak ada yang berani terang-terangan seperti ini.” William masih berpikir siapa yang berani