Shella menatap dan datar kearah suaminya. Sebenarnya jiwa-jiwa kerinduan sudah bergetar pada diri Shella. Tapi dia menahan diri mati-matian. Rasanya akan sangat aneh jika tiba-tiba dia meminta peluk. Sementara dilain sisi Zahrul sibuk dengan laptopnya. Setelah acara pertemuannya bersama Adit. Dia lebih banyak diam. Bukan tidak mau menyapa Shella tetapi ada satu hal yang mengganjal pikirannya saat ini. Mengenai Adit yang katanya ingin membuat Shella kembali lagi ke pelukannya. Apa laki-laki itu sudah gila. Dia tidak sadar diri bahwa dirinya kini juga sudah berkeluarga. Bukan lagi laki-laki bujangan seperti Divo atau Dika. Memikirkan itu membuat emosinya memuncak seketika. Zahrul merasakan bahu kirinya sedikit berat. Dia menoleh dan mendapati Shella tengah bersandar tanpa dosa. Melupakan