Shella menikmati suara merdu suaminya. Malam ini entah untuk alasan apa ketika pulang bekerja kak Zahrul justru bernyanyi tanpa Shella minta. "Kenapa melihat kakak seperti itu?" Zahrul mengernyit heran, pasalnya Shella terus menatapnya dengan sorot mata berbinar. Menjadikan dirinya lebih percaya diri dalam bernyanyi Shella menggeleng, menyanggah pertanyaan yang seharusnya dia jawab. "Kenapa, hmm?" Tanya Zahrul lagi "Aku suka suara kakak. Pasti dia akan seperti kak Zahrul kalau sudah besar." Tangan Shella mengusap perut buncit. Dia percaya anaknya kelak akan benar-benar memiliki sikap seperti kak Zahrul. Shella berharap akan itu Shella merasa tubuhnya menghangat karena dekapan dari kak Zahrul. Satu tangannya ikut mengusap perut istrinya. "Dia akan setampan kakak, juga sekuat kamu."