Mantan Camer

852 Kata

Tubuhku menegang, ini adalah hal yang sama sekali tidak pernah terbesit dalam pikiran Shella. Shella menyesal ikut kak Zahrul ke kantor jika harus berhadapan pada situasi seperti ini. Harapannya adalah semua baik-baik saja. "Jadi, bagaimana tawaran yang gue ajukan kemarin?" Adit berbicara kepada kak Zahrul, namun entah mengapa Shella merasa mantan kekasihnyanya itu sedari tadi terus mencuri-curi pandang kearahnya "Yah, tergantung. Berapa persen yang akan kita peroleh." "Sebenarnya, gue lebih setuju loe ambil semua." Shella menggeleng perlahan, dia tidak suka situasi semacam ini. Menurutnya berdiam diri di apartemen tanpa melakukan banyak pekerjaan lebih baik dari pada harus berhadapan dengan Adit, di depan suaminya. "Kenapa?" Kak Zahrul sepertinya paham soal kegundahan dan ketidaknyam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN