Setelah bercerita semua--semuanya tanpa terkecuali. Zahrul memutuskan mengajak Shella pulang. Istrinya itu terlihat sangat syok, dia bahkan beberapa kali memijat kepalanya. "Pusing,?" Shella tidak tahu harus merespon bagaimana. Menurutnya ini diluar pemikirannya. Seorang Jaz bisa berbuat sedemikian rupa. Apa baginya Nazida masih kurang? Ah, berhenti menyalahkan orang lain Shella. Dirimu tidak lebih baik dari pada dia. Selama itu pilihan terbaik bagi mereka dirimu bisa apa. Shella merasa terlalu ikut campur urusan mereka. Biarkan saja "Sedikit." Shella mengeluh, meskipun sebenarnya dia sangat pusing dan mual "Ke rumah sakit?" "No, ini cuma pusing kak. Kenapa harus ke rumah sakit segala?" "Ya siapa tahu saja kamu drop lagi Shella." "Shella baik-baik saja kok." Shella tidak mau membu