Lima Puluh Satu

1553 Kata

“Ra, tunggu!” ujar Valen. Rara terus saja berjalan cepat, seolah tak peduli dengan teriakan yang memanggil namanya berulang kali. Hingga Valen sedikit berlari dan menarik tangannya. Entah apa yang merasuki Rara? Sehingga dia seperti pelari marathon, cepat sekali. “Ra!” panggil Valen. Barulah Rara benar-benar menghentikan langkahnya setelah mereka berdua berada cukup jauh dari gedung club malam. Rara menunduk hingga Valen mengangkat dagunya. Wajah Rara basah akan air mata. Mata indahnya tampak sendu. “Kamu mau ke mana? Aku antar pulang ya?” ujar Valen. “Aku enggak tahu mau ke mana?” jawab Rara putus asa. “Kamu ke sini naik apa?” tanya Valen, baru menyadari bahwa Rara hanya memakai sandal rumahan. Celana panjang dan sweater, bukan gaun pesta seperti yang lain. “Aku naik ojek, aku s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN