"Selamat siang, Puan Ulia!" Seorang resepsionis wanita yang bekerja di kantor Kien menyapa.
Ya, siang ini Uli memang sedang berada di kantor suaminya.
"Siang. Eum ... Mister Daniel ada?"
"Ada, Puan."
"Terima kasih."
Dengan semangat dan senyuman lebar, Ulia meninggalkan lobi dan menuju lift khusus direksi. Tentunya dengan Pak Rusli yang mengekori.
"Silahkan, Puan."
"Terima kasih Pak Rusli. Seharusnya Pak Rusli tak payahlah repot-repot harus hantar saya macam ini. Pak Rusli tinggal duduk menunggu saya di lobi."
"Takpe, Puan. Ini sudah menjadi tugas saya."
Uli tak lagi membantah. Membiarkan orang kepercayaan sang suami tetap mengawal dan mengawasinya sampai dia keluar dari dalam lift.
"Silahkan Puan bertemu dengan Tuan Daniel. Saya tunggu di lobi."
"Terima kasih Pak Rusli."
"Sama-
