"Mister Daniel, selamat siang." Dua orang staff lelaki yang bersama Ulia menyapa seraya membungkukkan badan sebagai tanda hormat juga sopan santun pada sang atasan. "Siang. Eum, kalian nak ke mana?" Kien balik bertanya dengan ekor mata melirik istrinya yang terlihat jelas dalam kondisi gugup. "Oh, kami nak pergi makan. Sekaligus mengenalkan b***k practical pada tempat makan dekat office, agar esok hari mereka tak lagi bingung jika nak pergi makan." Kien manggut-manggut paham. Baguslah, pikirnya. Setidaknya masih ada orang baik yang mau memberikan pengarahan pada orang baru di kantornya. Asal tak ada niat terselubung saja karena melihat wanita muda yang cantik-cantik semacam istrinya itu. Sebaiknya Kien memang tak mengacau di hari pertama Ulia bekerja. Tanpa mengabaikan Saqeena yang me