EXTRA PART. 2

809 Kata

Aska tiba di rumah bersama Rara, Asifa menyambut mereka. "Abang, sudah senja, anak kok dibawa jalan-jalan." "Assalamuallaikum, bidadari surgaku," Aska menatap Asifa dengan senyum manis di bibirnya. "Walaikum salam!" "Duuh, judes banget sih. Batal puasanya kalau marah-marah." "Amma mayah?" "Rara kenapa minta ke pasar, sudah terlalu sore, Sayang?" "Yaya mau naik dodong, Amma." Wajah Rara memerah, bibirnya bergerak-gerak, matanya mulai berkaca-kaca. Asifa menarik napasnya. Digendong putri mungilnya. "Maafin Yaya, Amma. Yaya janji, becok tidak ke pacay yagi," Rara mengacungkan satu jari telunjuknya, sebagai tanda ia berjanji. "Amma jangan mayahi Abba ya, Yaya yang cayah." "Iya, jangan sedih dong, mana senyum pasta giginya?" "Hii.... " Rara tersenyum sambil memperlihatkan giginya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN