Hujan masih deras, saat tampak sebuah sepeda motor memasuki halaman, pria yang ada diboncengan turun, sedang yang membawa motor langsung pergi. "Bapak!" Si Ibu, dan putrinya menyongsong kedatangan pria yang bajunya basah kuyub. Aska mengenalinya sebagai Diran. "Ada tamu?" Diran menatap Aska. "Maaf, Pak. Saya.... " "Mas Aska!" Diran menatap Aska, lalu tiba-tiba ia berlutut di depan Aska. Aska, istri, dan putri si Bapak terperangah melihatnya. "Berdiri, Pak." Aska meraih bahu Diran. Diran menangis tersedu, digenggam telapak tangan Aska dengan erat. "Ternyata, benar apa yang dikatakan orang-orang. Keluarga Pak Haji Raka memang sangat baik. Terima kasih, karena Mas Aska sudah menolong saya di pasar tadi, kalau bukan karena Mas, mungkin saya sudah mati dikeroyok." "Saya hanya melakukan,