PART. 46

844 Kata

Asifa terbangun, Aska tidak ada lagi di sampingnya. Dipejamkan lagi matanya, saat tiba-tiba sakit mendera kepalanya. Hujan sudah reda sejak mereka sholat subuh tadi. Tapi, mereka memilih untuk kembali tidur setelah sholat subuh. Karena hampir tidak tidur semalaman. Mereka b******u hampir sepanjang malam, disertai candaan-candaan ringan. Asifa berusaha bangun dari berbaringnya, tepat saat pintu terbuka, dan Aska muncul dengan goodie bag di tangannya. Mata Asifa menyipit, saat sinar matahari menerobos masuk. Kepalanya terasa sangat sakit. Perutnyapun bergolak. Asifa tidak mampu bangkit dari duduknya, ia memuntahkan isi perutnya di atas kasur. Aska meletakan bawaannya, lalu mendekati istrinya. "Kamu masuk angin, semalaman tidur telanjang," Aska mengusap punggung Asifa lembut. Asifa tidak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN