Bab.36 Dia Yang Rapuh

1801 Kata

Tadinya suasana di meja makan saat sarapan terasa canggung. Wajar saja, tentu bukan hal yang mudah untuk bunda menerima kehadiran Aksa setelah apa yang terjadi dulu. Belum lagi ditambah kelakuan istri dan orang tuanya yang sekarang justru semakin menjadi. Beruntung celotehan Cello membantu mencairkan suasana. Lagi pula bunda jelas beda dengan Risti Pradipta yang memang sudah tak punya hati. Nyatanya dia tetap memperlakukan Aksa dengan baik. Aku sudah menceritakan semua soal Aksa pada bunda, termasuk kesediaannya menyerahkan sahamnya dan juga keputusanku untuk mendekatkannya dengan Cello. Mungkin ini juga lah yang akhirnya membuat bunda mau mengalah dan berlapang hati menerima kehadiran Aksa, pria yang sudah menghancurkan hidup putri semata wayangnya. Selesai sarapan kami duduk di ruang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN