Sebelum Moza angkat bicara, terlebih dahulu Musa maju, berdiri di depan Moza. Raut wajah Musa tampak datar, tatapannya dingin. "Lo mau gue ambil jalan damai kan? Gue harap lo secepatnya minta maaf sama Moza," tegas Musa. "Maaf? Maaf soal apa? Jangan ngigau lo. Gue dan Moza justru nggak ada masalah apa-apa. Moza pun tau kalau gue sering nolongin dia," balas Gafar enteng. “Soal video yang disebarin di sekolah ini. Lo adalah pelakunya. Lo dalang dari semua ini. lalu mau ngeles apa lagi? Gue bilang, lo minta maaf sekarang juga sama Moza!” titah Musa dengan urat rahang mengeras. Wajah Gafar menegang. Ia menoleh ke sekeliling, takut ada yang mendengar bahwa dialah pelaku yang telah menyebarkan video itu. “Gue bisa aja ngelaporin kejadian ini ke dekan supaya lo mendapat sanksi tegas!” u