Happy Reading. Alvaro turun terlebih dahulu dan berlari untuk membukakan pintu. Tak lupa tangannya menghalangi di atas kepala Deby, takut jika kepala sang istri terantuk dan sakit. “Hati-hati, Sayang.” Deby sedikit kesal, karena Alvaro memeganginya setelah turun dari mobil sampai ke depan pintu. Seperti seorang wanita yang lemah dan tidak berdaya. “Mas, aku bisa sendiri!” Deby menyingkirkan tangan Alvaro dari pinggangnya, tapi tangan besar itu tetap kembali ke pinggang Deby, malah semakin erat. “Aku takut kamu lelah. Aku jagain kamu. Ayo!” Deby pasrah, jika dilarang pun Alvaro pasti tidak akan menyerah. Akhirnya keduanya masuk ke dalam kamar. “Aku buatkan kamu s**u dulu.” Alvaro hendak pergi, tapi Deby memanggilnya. “Apa? Kamu mau yang lain?” Deby terdiam sebentar, menimbang-nimba