46. Kakak Ipar Maut

1583 Kata

Marsha tak bisa menolak ajakan orang tua Keilana untuk makan malam di rumahnya, hingga akhirnya dia menyetujui dan dijemput Keilana untuk menemui orang tuanya di rumah. Marsha langsung disambut oleh kedua orang tua Keilana bahkan saat baru turun dari mobil Keilana. Ibunya memeluknya erat dan mengecup pipi kiri dan kanannya. Marsha menyodorkan makanan yang dia bawa. “Kamu bawa apa sih? Repot-repot, ayo masuk. Ibu sudah masak banyak makanan,” tutur Tiana. “Maaf ya Bu, harusnya Marsha datang dari tadi, agar bisa bantu ibu masak,” ucapnya membuat Keilana mencibirkan bibir tanpa Marsha ketahui, ibunya tidak terbiasa dengan bumbu instan, sementara Marsha hanya bisa masak dengan bumbu yang praktis itu. “Hai, Sha,” sapa Ershinta yang berdiri di pintu masuk, dia pun melakukan cium pipi kiri dan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN