Marsha dan Keilana sudah tampak berbaring lebih santai. Mereka berbaring miring saling tatap. Keilana sesekali membelai rambut Marsha sambil menatapnya lembut, sementara tubuh mereka ditutupi selimut. “Mas, kalau seandainya aku sudah punya anak yang aku sembunyikan, apa kamu akan tetap mau menikahiku?” tanya Marsha. “Mau lah, kamu punya lima anak juga aku enggak apa-apa,” ucapnya tanpa pikir panjang. “Aku penasaran yang bucin itu ibu atau ayah ya? Sampai nurunin ke dua anaknya?” gerutu Marsha membuat Keilana tertawa. “Kenapa kamu tanya seperti itu?” tanya Keilana. “Iseng aja,” jawab Marsha. “Kamu mau tidur di sini?” tanya Marsha lagi. “Maunya sih gitu, tapi ibu bisa ngomel,” ujar Keilana. Dia melihat jam digital di nakas belakang tubuh Marsha. Mungkin dia akan pulang satu jam lagi. S