Sudah lebih dari dua puluh menit Ershinta bergerak di atas Valdo, ya mereka melakukan hubungan suami istri lepas petang ini. Vici dijemput kakeknya tadi sehingga di rumah hanya ada mereka berdua. Mereka berkata akan menyusul untuk makan malam bersama, namun kini Ershinta tidak yakin suaminya akan membawanya ke rumah orang tuanya. “Mas, aku capek,” ringis Ershinta. Valdo menyeringai. “Terus bergerak, aku belum sampai,” ujar Valdo dengan wajah bengis. “T-tapi Mas, aku sudah keluar, capek banget. Mas pakai obat ya?” ujar Ershinta dengan pinggul yang masih terus bergerak. “Sengaja biar berat badan kamu berkurang! Siapa suruh jarang olah raga?” sungut Valdo sambil mencengkram paha Ershinta sampai meninggalkan bekas lebam. “Tapi Mas, aku juga olah raga setiap pagi jalan keliling komplek,” r