DUA PULUH SATU

1663 Kata

"Kalau aku jawab cinta, kamu percaya?" "Nggak." Membuang pelan karbondioksidanya, Ale pun manatap dalam manik cokelat Abel. "Kenapa?" Karena merasa mereka ngobrol terlalu lama, Abel memulai pijakan barunya. Dia berjalan mendahului Ale, dan melepas genggaman tangan Ale sebelumnya. "Aku bukan orang yang percaya sama cinta-cintaan. Ya walaupun aku sadar, suatu saat nanti aku pasti bakal jatuh cinta." Atau memang sudah jatuh cinta? Abel menjawab demikian. Ah, rasanya aneh anak SMA seusianya membahas soal cinta. Lidah Abel merasa tidak biasa. Padahal itu kan normal-normal saja. Sampai mereka tiba di parkiran, Ale mengambil helmnya, memberikan yang satunya lagi kepada Abel. Dia berucap, "Kalau gitu, anggap aja aku lagi mainin kamu." Pada dasarnya memang begitu, tapi Ale mengaku ia tidak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN