Abel tercenung menatap ponsel dari Ale yang konon adalah milik ibunya dulu. Sempat tidak percaya kalau benda itu kepunyaan beliau, sosok yang sama sekali tidak Abel ketahui seperti apa rupanya. Tepat di malam hari, Abel ulangi menggeledah isi ponsel itu. Seluruh aplikasi di dalamnya Abel buka, dia ingin tahu, tapi kenapa malah jadi semakin rindu? Memang belum pernah ada pertemuan antara dia dengan ibunya, tapi rindu itu pekat dirasa. Mungkin lebih kepada perasaan bertanya-tanya. Bagaimana sih rasanya punya ibu? Hati Abel sesak. Dia simpan ponsel itu di meja belajarnya, lalu menumpukan kepalanya di sana. Dirasa ingin menangis, tapi air mata tidak menyertainya. Sejak awal, keluarganya memang tidak harmonis. Antara Kenzo, Ahra, Ryu, entah kenapa seperti Ale, Rara, dan Abel. Awalnya