Penerbangan Zelaza lancar, tapi setiap detik di pesawat begitu menyiksa. Begitu mendarat di Bandara John Lennon, Liverpool, dia langsung merasakan atmosfer yang berbeda dari London. Udaranya lebih dingin. Poster-poster pemain bola menghiasi setiap sudut, dan orang-orang berbicara dengan logat Scouse yang kental. Zelaza menyewa sebuah kamar di hotel dekat stadion, lalu petualangannya pun dimulai. Dia tidak tahu di mana tim Zorion menginap. Mr. Jack, guru pendamping tim tidak membalas pesannya, mungkin karena sibuk mengawasi anak-ana. Zelaza hanya memiliki satu petunjuk, Anfield. Dia berjalan menuju stadion yang megah itu, hatinya berdebar-debar. Luasnya arenanya membuatnya merasa sangat kecil. Orang-orang sudah mulai keluar dari lapangan megah itu. Dia memutuskan untuk menunggu di