Mulai Membuka Peluang

2374 Kata

Donzello berjalan pelan di koridor yang sunyi. Di pelukannya, Zelaza tampak lemas dan matanya begitu sendu. Bau disinfektan dari rumah sakit masih menempel di pakaian mereka, pengingat dari malam panjang yang melelahkan di ruang gawat darurat. Dengan hati-hati, Donzello mendorong pintu kamar yang terbuka. Ruangan yang biasanya rapi kini sedikit berantakan, cermin dari pikiran Zelaza yang kacau kemarin. Beberapa buku berserakan di lantai, coat Zelaza tergantung sembarangan di sandaran kursi. Dan itu adalah pertama kalinya Donzello menapakkan kakinya di kamar itu. Perlahan, seolah-olah dia membawa sesuatu yang sangat rapuh—Donzello merebahkan tubuh Zelaza di atas ranjang berukuran 180 cm. Wanita itu hanya bergumam lemah, matanya setengah terbuka namun tak berdaya, tenggelam dalam kele

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN