“Janji?” tanya Samudera pada sang istri. Dia menasehati Sena habis-habisan supaya tidak terlibat lagi dengan keluarga Sena sendiri kecuali Kakek Wira. Itu adalah harga yang harus dibayarkan karena Sena meminta Samudera membebeaskan mereka. “Paham gak?” “Paham ih, Om,” ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya. Benar benar memutus komunikasi, bahkan Sena tidak diizinkan menerima panggilan tanpa seizin dari Samudera. “Tapi mereka mah keliatannya udah mau berubah deh, Om.” “Sok, kamu mau bantah lagi? Iya?” “Ih enggak.” Sena langsung datang dan memeluk sang suami. Dia mencium bahu yang memakai kaos itu berusaha untuk menghentikan amarah Samudera. “Om, Om cium,” pinta Sena pada sang suami. Jika sudah seperti ini, Samudera akan luluh. Dia membalikan tubuhnya menghadap Sena dan merangkup pipi sa