Terkadang manusia itu sok tahu segalanya, padahal tidak tahu apa-apa. Hanya bermulut besar untuk terlihat tangguh. -Viona- Langkah Vio memelan ketika selentingan itu mengusik gendang telinganya. Vio berusaha keras untuk tidak terpancing, sebisa mungkin mengontrol emosi yang mencuat ke ubun-ubun. "Oh, jadi dia cuma anak pungut dong." "Atau mungkin anak pembantunya yang dibiayain sekolah gitu kaya disinetron-sinetron." "Gue kira dia beneran saudaranya Keyla, tapi emang gak mungkin sih kan mereka beda." "Kasian ya gak diakui bapaknya." "Mungkin karena dia anak haram." Vio mengepalkan kedua tangannya, membendung hasrat yang menggebu-gebu. Rasanya ingin sekali Vio menyumpal mulut-mulut mereka dengan sepatunya. Tahu apa mereka? Bahkan mereka tidak tahu apa-apa, tapi seolah tahu segalanya