Bab 43. Hana Melahirkan

1427 Kata

“Biarkan saja istrinya berbaring, Pak. Nanti kalau sudah bukaan tujuh, langsung siap-siap.” Akbar menemani Hana yang berbaring di brankar. Dia memang tidak tahu seperti apa rasa sakitnya setiap kontraksi yang dirasakan oleh Hana. Yang dia tahu memang rasanya sakit sekali. Seandainya bisa rasa sakit itu bisa dipindahkan padanya, dia rela menanggung rasa sakit itu agar Hana tidak merasakan sakitnya sendirian. Hana mengatur napas setiap kali kontraksi itu terasa. Akbar menggenggam tangan Hana dengan erat setiap kali Hana merasakan sakit. “Masih kuat, Hana?” Perempuan itu mengangguk. Dia sendiri sangat ingin melahirkan dengan cara normal, siapa pun yang membantu mau itu dokter atau bidan dia tidak peduli. Yang penting anaknya lahir dalam keadaan selamat. “Masih, Mas.” “Kalau kamu engga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN