or. Sebelum ke kantor mereka mampir ke sebuah rumah makan. Ya mungkin makanan khas Jepang. Helen sih turuti saja semaunya, yang ingin makan, kan si dia. Bukan dirinya. Saat duduk berhadapan memang romantis banget ya. Bryan selalu tahu tempat romantis saja. "Bryan!" seseorang memanggil namanya, Bryan langsung menoleh, Helen juga ikut menoleh. Seorang wanita rambut pendek sebahu menghampiri meja Bryan. Bryan mendelik kedua matanya lebar - lebar. Tasya. gumamnya. Helen sih tidak kenal siapa wanita yang ada di sebelah Bryan, sepertinya mereka akrab banget. "Sudah lama ya, tidak bertemu, bagaimana kabarmu? Bagaimana kencan butamu dengan Indri. Apa masih berlanjut?" Pertanyaan terlontar dari mulut Tasya. Helen sih mendengar cukup baik namun ekspresi wajahnya datar tidak menunjukkan