Mala merasakan perutnya mual setelah salat Subuh. Dia ingin ke wastafel tapi masih berusaha untuk menahannya, kepalanya sakit dan keringat dingin mengucur dari dahi. "Kamu sakit?" tanya Dewa setelah melihat keringat di wajah Mala. "Kalau sakit pagi ini enggak usah kuliah, istirahat saja di rumah," ucap Dewa dengan wajah khawatir. Belum sempat Mala menjawab, dia sudah lari ke kamar mandi untuk mengeluarkan sisa makanan yang ada dalam perutnya. Dewa mengikutinya dari belakang. Memijat tengkuk Mala. Setelah memastikan Mala tidak akan muntah lagi, dia memapah perempuan itu kenali ke kamar, memintanya rebahan di ranjang. "Mas ke bawah dulu, ya, mau bikin teh hangat." Mala hanya menganggukan kepalanya, tubuhnya lemas. Lima menit kemudian Dewa datang bersama bi Ina membawa teh hangat dan b