Dewa memenui Mala di kamar belakang sesampainya di rumah. Dewa mendekati ranjang, duduk di pinggir. Dia menatap wajah istrinya yang masih pucat. Tubuh Mala lemas setelah beberapa kali ke kamar mandi karena muntah. Dewa mendekat, membelai pipi istrinya. Mala yang merasakan sentuhan di pipinya terbangun. "Mas, sudah pulang?" tanya Mala dengan suara lemah. "Masih muntah lagi enggak? Sudah makan lagi? Mas ambilkan makanan, ya," kata Dewa tidak tega melihat istrinya terbaring lemas. Mala menggelengkan kepala. Dewa bangkit dan berjalan ke ruang makan. Bi Ina sudah menyiapkan makan siang di meja, karena Mala menitip pesan jika Dewa akan makan siang di rumah. "Bi, saya makan di kamar sama Mala, ya," kata Dewa mengambil piring, menyendok nasi dan lauknya. "Katanya tadi dia enggak jadi masak