Ch20-Pernikahan.

2154 Kata

Pikir Galih Arteja itu hanya mimpi biasa, pria tersebut tidak tahu kalau mimpi itu akan menjadi kenyataan suatu saat nanti di dalam hidupnya. Galih masih merasa kurang enak badan, pria itu mengambil cuti selama beberapa hari lantaran kesehatannya semakin menurun setelah pertarungannya dengan Nyai Ratih beberapa malam lalu. Seno turut cemas, pria muda itu dua hari sekali menjenguknya di kediamannya. Pagi ini sebelum berangkat ke kantor, Seno juga ke rumah Galih untuk melihat keadaanya. “Tok, tok, tok.” Seno mengetuk pintu rumahnya. Mendengar suara ketukan pintu, Galih segera beranjak dari atas tempat tidur lalu berjalan menuju ruangan utama. Galih mendengar suara Seno, pria itu segera membukakan pintu untuknya. “Bang, ini Seno bawakan bubur ayam.” Seno masuk ke dalam lalu meletakkan wa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN