"Hiro." "Bunga...," Keduanya saling melempar senyum, baru saja Bunga dipanggil untuk menemui orang yang menjenguk nya. Ternyata benar dugaan nya, yang datang pasti pria itu, Hiroshi, siapa lagi kalau bukan dia. Bunga duduk di sebuah kursi tepat di hadapan Hiro. Sejak dia melihat wajah yang tak berhenti tersenyum ke arah nya itu membuat jantung Bunga terus berdegum kencang. "Hiro, kamu apa kabar?" "Kabar baik, Bunga. Gimana kabar kamu?" Tangan Hiro langsung refleks meraih telapak tangan Bunga. "Kamu beneran baik-baik saja, kan, di sini?" Bunga tersenyum mengecup telapak tangan pria itu. "Aku beneran baik-baik aja, Hiro. Justru aku mencemaskan kamu, jangan-jangan kamu nggak bisa bertahan menunggu aku?" Hiro menghela napas berat, dia kemudian memberi satu anggukan yang membuat Bu