Naya menghirup udara dari angin yang berhembus membelai tubuh halusnya, ia berdiri sambil merentangkan tangan. Steve tersenyum sambil tetap fokus menyetir, ia ikut senang melihat raut ceria di wajah istri kecilnya itu. Ia menikahi Kanaya yang terbilang sangat muda, seharusnya ia bisa mengajak Naya lebih santai, tidak membuat Naya tertekan, juga ketakutan dengan sifatnya yang tidak semua orang tahu. Ya, Steve memang cenderung temperamental juga memiliki sisi posesif yang mendominasi. Ia merasa bersalah, karena membuat Naya ketakutan kemarin, sikap dingin, dan juga wataknya yang keras mungkin saja sempat membuat Kanaya berpikir suaminya itu marah, padahal tidak, melainkan Steve terlalu mencemaskan Kanaya. “Steve, sebenarnya kamu mau ajak aku ke mana?” tanya Kanaya sambil memeluk dan mengec