Wajah Kanaya tampak sumringah pagi ini. Dia menatap sepasang mata yang masih terpejam di sampingnya. Kemarin adalah hari yang melelahkan tapi juga mengasyikkan bagi Kanaya. Walaupun malam harinya mereka kelelahan dan merasakan pegal karena berjalan-jalan di sekitar mall hanya untuk menikmati momen berduaan yang jarang-jarang terjadi. Menatap wajah lelap di depannya, seolah tak pernah membosankan bagi Kanaya. Pria itu mungkin tidak sadar bahwa Kanaya sedang dan selalu terpesona, mungkin sudah ribuan kali merasakan itu ketika memandangi wajahnya. "Hem, aku ingin waktu terhenti sebentar saja, biarkan aku menikmati pemandangan wajahmu lebih lama sebelum kamu kembali di sibuk kan dengan rutinitas." Kanaya menyentuh garis hidung Steve mulai dari dekat alis, menurun hingga menyentuh pucuknya