"Rose adalah wanita yang malang. Dia sama seperti wanita lainnya, yang ingin bahagia dengan orang yang dicintainya. Rose mencintai seorang pria, dia yang mungkin sampai saat ini masih tersimpan di hatinya. Air, mamamu adalah wanita baik, tulus, dan apa adanya. Dia juga cantik, sama seperti sekarang, hanya sana dulu kecantikannya lebih terpancar sampai membuat para pria berebut untuk mencuri hatinya." Air sesekali menatap wajah mamanya yang masih setia terpejam. Efek bius yang diberikan dokter sepertinya masih bekerja cukup kuat, sehingga Rose tidak bangun saat mendengar suara Nenek Ester. "Mamamu memiliki seorang kekasih. Dia bukan papamu, dia pria lain, pria keturunan Tiongkok." Air sangat terkejut mendengar itu. Tapi, dia masih terus mendengarkan dengan serius setiap cerita Nenek E