Wenda baru saja akan berangkat ke luar negara untuk menenangkan diri. Sampai saat ini Wenda masih belum percaya, bahwa dia hamil anak Edward. Pria yang umurnya sudah termasuk ke dalam kategori tua itu, masih belum mengetahui kabar kehamilannya. Wanita bertubuh tinggi semampai itu sengaja tidak mau kalau sampai Edward tau, bahwa dia hamil anaknya dari hasil hubungan gelap. Dia bergegas menarik koper yang telah disiapkan. Tapi ponselnya terus berdering walau sudah berulang kali dia abaikan. "Siapa sih? Tidak tahu apa, kalau aku di sini sedang terburu-buru." Karena merasa berisik, Wenda mengambil ponselnya yang dia taruh di dalam kantong jaket. Wenda mengerutkan kening, melihat kombinasi angka yang muncul di layar benda pipih, ponsel pintar nya yang berukuran tujuh inch itu. "Siapa? Nomo