Luci masih berdiri di luar pintu kamar Daniel, meremas dadanya yang ternyata semakin terasa nyeri saat mendapati kenyataan jika dia adalah penyebab putranya menderita seperti ini. Galuh benar, Amora adalah alasan Daniel berjuang sembuh dan Amora adalah alasan Daniel merasa bahagia, tapi Luci dengan segala ketakutannya yang tidak masuk akal justru lebih mementingkan egoismenya dengan memisahkan putranya dari wanita yang dia cintai. Seharusnya Luci bisa berdamai dengan hatinya saat ini, karena faktanya seorang anak akan menentukan pilihannya sendiri dan hidup selamanya dengan pilihan itu. Sama seperti dirinya yang memutuskan untuk berbagi hidup, suka dan duka bersama David, dia bahkan rela meninggalkan ayahnya yang saat itu hanya hidup sendiri di usia yang sudah tidak lagi muda hanya kare