"Aku sudah tidak menginginkan apapun darinya, hanya ingin meminta maaf atas segala kesalahan yang pernah tercipta tanpa sengaja. Aku berterima kasih atas segala yang telah dia berikan kepadaku saat bersama dan kini kita usai sesuai keinginan yang sudah kita sepakati, meninggalkan derita batin dalam hati." Daniel dua bulan lalu. Tangan itu masih senantiasa memeluk pinggang dan perut wanitanya, matanya tetap terjaga seolah enggan untuk dia tutup, takut jika saat dia terbangun semua ini hanya mimpi. Tidak, Daniel tidak mau terbangun dari mimpinya saat ini, jika benar apa yang sudah dan sedang dia lakukan saat ini ternyata hanya mimpi. "Aku lapar Daniel. Aku belum makan sama sekali dari tadi pagi. Aku hanya mengkonsumsi kopi pagi tadi dan sekarang kau menahan ku seperti tawanan!" Ucap Amora