Author's POV Hera tampak kaget bersitatap dengan Andrean. Perempuan itu jadi salah tingkah. Mau pergi juga sudah terlanjur basah, karena Andrean telah melihatnya. Ia malu atas apa yang terjadi tujuh tahun yang lalu. Rasanya kata maaf dari Andrean saja tidak bisa menghapus noda yang ia torehkan dalam hubungan mereka. Apalagi jika sampai Andrean tahu bagaimana kehidupannya dengan Rusdy. Sedangkan Andrean tetap tenang, kembali memandang istrinya dan melanjutkan berbincang dengan calon ibu dari anaknya. Ia tidak peduli akan kedatangan Hera di sana. Anggap saja dia juga sama seperti pengunjung lain yang tak dikenalnya. Rusdy, suami Hera yang juga melihat ada Andrean di sana menggiring dua anaknya mencari tempat duduk yang menjauh dari meja Andrean. Dua bocah kecil perempuan dan laki-laki itu