BAB 62

1757 Kata

Sinar mentari pagi yang masuk melalui sela jendela kamar, membelai lembut pipi Keenan yang sedang tertidur pulas. Cahaya hangat berwarna kekuningan itu seakan menyerukan agar pria itu segera membuka mata dan bangun segera. Merentangkan kedua tangan ke atas, Keenan meregangkan otot tubuhnya dengan kedua mata yang masih tertutup rapat. Sedikit erangan keluar dari mulutnya dengan begitu pelan. Kini, kedua matanya yang tajam telah terbuka. Pria itu segera turun dari kasurnya kemudian menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Melucuti satu per satu pakaian yang ada, Keenan membuka langkah menuju bilik shower. Memutar tuas keran air hingga ke titik berwarna merah dan mengaturnya agar tidak terlalu panas ketika bersentuhan dengan kulit tubuhnya. Keenan menghujani tubuhnya pagi ini dengan air

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN