Satu bulan setelah prosesi lamaran ...,
“Milly! Cepetan dong!” suara nyaring Karin menggema di seluruh ruangan kamar Milly.
“Iya, Rin. Tunggu sebentar!” sahut gadis itu dari dalam kamar mandi.
Milly yang sedari tadi telah didesak oleh Karin, bergegas untuk menyapu tubuhnya yang basah. Kemudian memakai jubah mandi dan keluar dari sana. Ketika dirinya berada di daun pintu kamar mandi, Karin telah menyambanginya dengan langsung menarik gadis itu agar duduk di atas kursi rias.
“Lo mau ngapain?” tanya Milly kebingungan.
“Udah, lo duduk aja di sini dengan tenang. Gue akan membuat lo sangat cantik kali ini.”
Karin memulai aksinya untuk merias wajah Milly. Dengan begitu cekatan, gadis itu memoleskan beberapa makeup ke atas kulit wajah Milly yang begitu mulus.
“Astaga, calon kakak ipar gue
