Keenan kembali ke kantor dengan perasaan yang berkecamuk. Pikirannya kacau balau sebab masalah yang bertubi-tubi menimpa dirinya. Belum selesai masalah saudaranya, Karin, yang entah di mana keberadaannya. Kini masalah dengan sang kekasih juga menghampiri dan membuatnya begitu pusing. Keenan mendesah berat. Rasanya ia seperti dicekik oleh sesuatu. Begitu menyesakkan Keenan rasakan. Ingin sekali pria itu marah, tapi tidak tahu harus marah kepada siapa. Haruskah Keenan marah pada ayahnya? Atau kah Lily yang sudah menambah masalah untuknya. Entahlah, Keenan sangat pusing hari ini. Menatap kosong meja nya yang bersih dan tertata rapi, Keenan seperti orang yang kehilangan pikirannya. Seperti orang linglung, jelas sekali dari matanya yang sayu. 'Tok tok tok!' Terdengar suara ketukan pintu yan