“Daniaaaaaaannnnn!” teriak Chilla membelah keheningan pagi. Baru membuka pintu kamar, Chilla sudah dikejutkan oleh banyak kodok hidup. Semuanya yang jumlahnya ada seratus ekor kodok, sibuk loncat. Beberapa di antaranya menyerbu Chilla, hingga gadis berhijab biru langit itu ketakutan dan sampai histeris. “Buuuukkk!” Chilla yang kembali masuk ke dalam kamarnya berakhir terjatuh. Begitu juga dengan beberapa buku maupun arsip yang dibawa. “Daniaaaaaan!” Sekali lagi, Chilla berteriak seiring ia yang menangis. Chilla yakin, pelakunya masih sang adik. Sang adik yang sangat jail kepadanya. Sang adik yang tak bisa membiarkan dunianya tenang walau sebentar. “Ahh ... kakiku sakit banget!” keluh Chilla yang memang kesleo. Tak lama kemudian, dari lantai bawah, seorang pemuda bertubuh tinggi ku