79. Balasan yang Sudah Disiapkan

1402 Kata

“Tolong bangunkan den Rey. Perutku sakit banget, enggak yakin bisa. Takut dia telat, nanti kita bisa kena semprot dan ujung-ujungnya potong gaji. Nanti habis istirahat aku mau langsung masak.” Itu lah permintaan Kamelia dan langsung disanggupi oleh sang ayah. Seiring bergulirnya waktu dan jadwal membangunkan Rey sudah tiba yaitu pukul enam pagi. Sebenarnya, Rey sudah bangun dan tak sabar menunggu kedatangan Kamelia. “Sebelumnya, aku enggak pernah seantusias sekarang. Namun setelah kejadian sore kemarin, aku jadi selalu ingin dekat-dekat si Lia!” batin Rey yang jadi senyum-senyum sendiri. Rey masih meringkuk di balik selimut. Ia masih bermalas-malasan. “Padahal dulu, aku paling benci ke Lia. Sudah jel*ek, cupu, tugasnya bangunin aku lagi. Tahu-tahu aku paling males bangun!” Di luar kam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN